Kamis, 17 Desember 2015

KKL


 CAGAR ALAM ULOLANANG

Cagar Alam Ulolanang Kecubung merupakan salah satu cagar alam yang terletak di Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Cagar Alam Ulolanang Kecubung ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. SK 106/Menhut-II/2004 tanggal 14 April 2004. Cagar Alam Ulolanang Kecubung terletak pada ketinggian ± 165 m di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 277,7 mm/th. Topografi yang dimiliki Cagar Alam Ulolanang Kecubung adalah topografi lereng bergelombang dengan suhu 24,4C-29C. Tipe ekosistem Cagar Alam Ulolanang Kecubung adalah hutan lembab dataran rendah dengan berbagai macam flora penyusunnya.
Kawasan cagar alam merupakan kawasan yang memiliki ciri khas tertentu dan mempunyai fungsi sebagai kawasan pelestarian keanekaragaman flora, fauna serta ekosistemnya. Cagar Alam Ulolanang Kecubung mempunyai beberapa fungsi yang cukup besar, diantaranya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembang biak bagi flora dan fauna yang ada. Selain itu Cagar Alam Ulolanang Kecubung juga berfungsi sebagai penahan erosi, penyerapan air tanah, penahan longsor, dan lain sebagainya. Sebagai suatu kawasan cagar alam, perkembangan ekosistem pada kawasan ini dijaga untuk tumbuh secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. 

Potensi khas yang dimiliki cagar alam ulolanang adalah adanya tumbuhan Pelalar (Dipterocarpus gracilis) yang sudah semakin langka. Beberapa flora lain dan fauna menyusun komunitas dalam cagar alam tersebut. Spesies pohon pelalar (Dipterocarpus gracilis Blume) adalah salah satu spesies pohon langka di Jawa, dengan jumlah sekitar tujuh spesies. Sejak puluhan tahun yang lalu spesies pohon pelalar ini masih banyak dijumpai dan akhir-akhir ini tinggal beberapa spesies pohon pelalar yang tumbuh di areal Cagar Alam Ulolanang Kecubung. Hal ini disebabkan karena areal hutan yang terbuka dan akses ke lokasi tersebut sangat mudah seperti lalu lalang manusia dalam kegiatan pencari rumput untuk pakan kambing. Sehingga areal hutan yang mengandung anakan spesies pohon pelalar semakin berkurang. Dengan demikian keberadaan takson atau populasinya diperkirakan mengalami tekanan. Oleh sebab itu, memerlukan penelitian mengenai densitas, frekuensi dan nilai penting tumbuhan pelalar(Dipterocarpus gracilis Blume) di Cagar Alam Ulolanang kecamatan Subah Kabupaten Batang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar